Tips Mendidik Anak Agar Tidak Memiliki Sikap Materialistis

Tips Mendidik Anak Agar Tidak Memiliki Sikap Materialistis

Bagikan :


Membelikan mainan untuk anak merupakan salah satu cara yang dilakukan orang tua agar anak merasa bahagia. Namun terlalu sering membelikan mainan untuk anak ternyata dapat menyebabkan anak bersikap materialistis. Sikap ini dapat terlihat sejak usia anak-anak, umumnya di usia 6-8 tahun.

Apa itu sikap materialistis?

Dilansir dari Verywell Mind, materialistis atau materialisme adalah sikap dan pola pikir yang menempatkan kepemilikan materi di atas segalanya. Kepemilikan yang dimaksud bisa berupa barang seperti mainan, sepatu, baju, dan lain-lain.

Seseorang yang bersikap materialistis cenderung melihat status dan kedudukan orang lain dari apa yang mereka miliki. Selain itu, orang yang memiliki banyak mainan atau barang lainnya juga dipandang lebih menarik. Karenanya, mereka berlomba untuk memiliki kekayaan sebanyak-banyaknya.

Pada anak-anak, sikap materialistis dapat terbentuk karena lingkungan dan pola didik yang kurang tepat. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa anak yang dimanjakan dapat tumbuh menjadi anak dengan kepribadian narsistik dan tidak mudah puas. Jika sikap ini bertahan hingga dewasa, anak-anak materialistis akan sulit untuk merasa bahagia dengan apa yang dimilikinya.

Tips mendidik anak agar tidak bersikap materialistis

Orang tua memegang peranan penting dalam mendidik anak agar tidak bersikap materialistis. Jika tidak diajarkan dengan bijak, kebiasaan memberi hadiah sebagai reward dapat menyebabkan mereka berpikir bahwa tujuan utama dari kerja kerasnya adalah dapat memiliki barang tersebut.

Di sisi lain, menghukum anak dengan melarang mereka menggunakan barang-barangnya juga dapat menyebabkan anak merasa tidak bahagia jika tidak bisa memiliki barang tersebut. Dari sinilah bibit-bibit materialistis anak dapat muncul dan bertahan hingga dewasa.

Sebenarnya, tak ada yang salah dengan menghadiahi anak dengan barang-barang yang mereka inginkan. Namun Anda tak perlu memberikan semua barang yang ia inginkan secara cuma-cuma. Dilansir dari Baby Center, ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mencegah anak bersikap materialistis, yaitu:

1. Beri contoh yang baik

Orang tua adalah panutan bagi anak-anaknya. Jika Anda ingin mengajarkan nilai lebih dari sebuah barang, Anda bisa mengajak anak ke toko reparasi sepatu atau barang elektronik agar anak belajar bahwa barang yang rusak pun masih dapat diperbaiki dan memiliki nilai.

Cara lain, ajak anak untuk window shopping, bahwa pergi ke pusat perbelanjaan tanpa belanja pun bisa jadi hal yang menyenangkan dan menjadi salah satu bentuk quality time antara keluarga.

2. Ajarkan anak tentang konsep uang

Anda sudah bisa mengajarkan anak mengenai konsep uang sejak usia dini. Ajarkan anak untuk menabung di celengan, tidak boros, menggunakan uangnya sendiri untuk membeli mainan yang mereka inginkan bisa jadi cara anak mempelajari soal uang dan lebih menghargai barang.

3. Ajarkan untuk memberi dan berbagi

Dengan berbagi, anak akan belajar bahwa barang-barang yang ia miliki saat ini dapat lebih berguna bagi orang lain. Jadikan berbagi sebagai kebiasaan rutin agar anak terbiasa untuk melepas barang-barang yang ia miliki jika sudah tidak digunakan lagi sekaligus belajar menumbuhkan empati.

4. Ajarkan anak untuk mengapresiasi apa yang sudah dimiliki saat ini

Anda dapat mengajarkan anak mengenai nilai barang tidak selalu dilihat dari harganya. Misal, Anda bisa menjelaskan pada anak bahwa lemari kayu di rumah Anda sangat berharga karena peninggalan nenek Anda. Anak-anak mungkin tidak akan langsung memahami maksud kalimat Anda, namun dengan cara ini mereka akan belajar bahwa nilai suatu barang tidak selalu dilihat dari harganya tetapi kualitas dan fungsinya.

5. Cari tahu apa yang membuatnya menginginkan suatu barang

Ketika anak menginginkan suatu barang, tanyakan mengapa mereka sangat menginginkan barang tersebut. Apabila mereka hanya ingin karena sedang tren dan bukan karena fungsinya, Anda bisa menjelaskan bahwa barang tersebut tidak masuk ke dalam prioritas pengeluaran Anda.

Writer : Ratih AI Care
Editor :
  • dr Hanifa Rahma
Last Updated : Kamis, 13 April 2023 | 20:43